Rabu, 15 Desember 2010

feel what love is

Cinta kadang membuat kita berpikir secara dewasa..
cinta juga membuat kita bertingkah seperti anak-anak..
tapi, cinta sebenarnya selalu membuat kita bingung dalam melakukan sesuatu
sehingga kita tidak bisa berbuat apa apa
sekarang, cinta membuat ku hidup dalam berbagai hal dan peistiwa
dan cinta itulah yang membuat ku selalu bersemangat dalam hidup
kini, aku telah merasakan apa yang namanya cinta
tetapi aku tidak mau merasakan apa yang namanya putus cinta
karena itu dapat membuat rasa sakit dihati
yang tidak bisa diobati dan sulit menghilangkan rasa sakit itu

demo making brownies

whether any of you who like the food or cake on this one ...
"brownie". cake this one is very popular because everyone with good taste and brown that it feels inside.
around us is already banayak seller and manufacturer of a wide range of cakes is one of brownies. and many variations for how to make it, one of them is a recipe from me that is TRIPLE choc BROWNIES. I will prescribe to you who love and like cake on this one ..
follow the steps of manufacture.

TRIPLE choc BROWNIES

materials:
1600 grams of dark choc converture
1200 gr butter
1400 g sugar
24 pcs egg
       vanilla esc
600 gr soft flour
800 gr milk choc compound (small chop small)
800 gr white choc compound (small chop small)

how to make:
1. converture melted dark choc and butter together in a way benmary.
2. Beat butter, eggs, and vanilla together until blended esc all.
3. input soft butter and flour into the beaten eggs slowly.
4. then input also chocolate and butter have melted.
5. last inputs milk and white choc dichop or compound that has been chopped into small dough already mixed all and stir until blended.
6. input into the input trays and the oven for approximately 30 minutes.


I hope you all liked this recipe and become a mainstay in making cakes to your beloved family.
good luck.

make cookies

for 6 months training in a five-star hotel, I did not wasted any time. in addition to making chocolate there I also learned how to make a cake or cookies that have become standard hotels.
one of the dry cake recipe that I can make is chocolate chip cookies.

material:
600 gr butter
850 gr sugar
5 g eggs
1200 gr flour
25 gr baking powder
750 gr chocolate chips

how to make:
1. butter and sugar shaken or stirred and mixed all the loose
2. then enter the egg
3. after the solid material input mix flour, baking powder steadily.
4. after thoroughly blended choco chip input.
5. are all mixed, shape the dough according to taste and then enter the oven until golden brown look and lift.

make to chocolate

My time was still in SMIP school for 3 years I followed the training in a 5 star hotel in Jakarta. I am training for 6 months there. part that I follow is the part in making chocolate. various kinds of chocolate I made there, with trained by a qualified chef who has worked there for many years.
many recipes recipes how to make chocolate which he gave to me. so I can make them yourself. one chocolate recipe I ever made was almond ganache ..
I will provide a way to make almond ganache.

fabric material:

900 grams of milk choc converture
250 gr fresh cream
200 g praline paste
200 g almonds

how to make it:

1. melt chocolate in a way not directly heat the chocolate over the fire or by benmary.
2. almonds roasted in the oven for 5 minutes, when a visible brownish means almonds can be lifted, then crushed almonds roughly.
3. already melted chocolate and praline cream input fres paste into the melted chocolate already.
4. after all input has been mixed almonds that have been burned and destroyed earlier, mixed into one.
5. input into the small print small and allow it to cool and harden.

link gunadarma

link-link Universitas Gunadarma

universal site :

www.gunadarma.ac.id


for UG member :

nustaffsite.gunadarma.ac.id
library.gunadarma.ac.id
ugnews.gunadarma.ac.id
community.gunadarma.ac.id
career.gunadarma.ac.id

sfat sifat iklan


Sifat-sifat Iklan

Posted By Revolusi Pendidikan On 04.08 Under Ilmu Marketing
Periklanan merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Kotler (2005:277) :
“Iklan adalah segala bentuk penyajian non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.”

Periklanan mempunyai sifat-sifat :
1. Public Presentation, yaitu iklan memungkinkan setiap orang menerima pesanan yang sama tentang produk yang di-iklan-kan.
2. Pervasiveness, yaitu pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk menetapkan penerimaan informasi.
3. Amplified Expresiveness, yaitu iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggoyangkan audience.
4. Impersonality, yaitu bersifat memaksa audience untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang menolong.

Sumber :  http://wikimedya.blogspot.com/2009/11/sifat-sifat-iklan.html

Mittal 1999 menyebutkan lima sifat iklan yang berhubungan dengan ketidakberwujudan dari iklan.
Sifat-sifat itu antara lain :
a. Abstrak (abstractness)
Meskipun dalam beberapa kasus, iklan dapat diwujudkan dalam bentuk spanduk, baliho atau media periklanan lainnya yang berwujud secara fisik namun pada dasarnya hakikat iklan itu tidak berwujud atau abstrak. hal ini dikarenakan esensi iklan itu adalah pesan atau berita yang dibuat perusahaan yang tentu saja sifat pesan adalah abstrak.
b. Penyajian publik
Iklan bersifat general, umum dan lazim karena tujuan iklan adalah untuk dikomsumsi oleh masyarakat secara umum dan bersifat standar.
c. Kemampuan meresap
Iklan yang baik adalah iklan yang mempunyai kemampuan untuk meresap dan dimaknai sesuai dengan keinginan pemasang iklan.
d. Ekspresi yang diperkuat
Iklan yang baik harus mempunyai kemampuan untuk memperkuat ekspresi produk atau jasa dan bahkan citra perusahaan yang diiklankan melalui sarana warna, bentuk, animasi, suara dan pemilihan kata yang tepat.
e. Tidak mengenai orang tertentu
Iklan yang baik tidak menggambarkan atau ditujukan kepada seseorang secara subjektif melainkan bersifat umum
 Sumber :  http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2033889-sifat-iklan/


SIFAT- SIFAT PERIKLANAN

KOMUNIKASI
Definisi Iklan

Periklanan adalah fenomena bisnis modern. Tidak ada perusahaan yang ingin maju dan memenangkan kompetisi bisnis tanpa mengandalkan iklan. Demikian pentingnya peran iklan dalam bisnis modern sehingga salah satu bonafiditas perusahaan terletak pada berapa besar dana yang dialokasikan untuk iklan tersebut. Di samping itu, iklan merupakan jendela kamar dari sebuah perusahaan. Keberadaannya menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Khususnya konsumen.

Periklanan selain merupakan kegiatan pemasaran juga merupakan kegiatan komunikasi. Kegiatan pemasaran meliputi strategi pemasaran, yakni logika pemasaran yang dipakai unit bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran 1 .

Menurut Liliweri2 kegiatan komunikasi adalah penciptaan interaksi perorangan dengan mengunakan tanda-tanda yang tegas. Komunikasi juga berarti pembagian unsur-unsur perilaku, atau cara hidup dengan eksistensi seperangkat ketentuan dan pemakaian tanda-tanda. Dari segi komunikasi, rekayasa unsur pesan sangat tergantung dari siapa khalayak sasaran yang dituju, dan melalui media apa sajakah iklan tersebut sebaiknya disampaikan. Karena itu, untuk membuat komunikasi menjadi efektif, harus dipahami betul siapa khalayak sasarannya, secara kuantitatif maupun kualitatif.

Pemahaman secara kuantitatif akan menjamin bahwa jumlah pembeli, dan frekuensi pembelian yang diperoleh akan sejalan dengan target penjualan yang telah ditetapkan. Pemahaman secara kualitatif akan menjamin bahwa pesan iklan yang disampaikan akan sejalan dengan tujuan pemasaran yang telah ditetapkan.

Sementara itu, periklanan menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah pesan yang dibayar dan disampaikan melalui sarana media, antara lain: pers, radio, televisi, bioskop, yang bertujuan membujuk konsumen untuk melakukan tindak membeli atau mengubah perilakunya (Nuradi, 1996:4).

Iklan pada dasarnya adalah produk kebudayaan massa. Produk kebudayaan masyarakat industri yang ditandai oleh produksi dan konsumsi massal. Kepraktisan dan pemuasan jangka pendek antara lain merupakan nilai-nilai kebudayaan massa (Jefkins, 1996:27). Artinya, massa dipandang tidak lebih sebagai konsumen. Hubungan antara produsen dan konsumen adalah hubungan komersial semata saja. Interaksinya, tidak ada fungsi lain selain memanipulasi kesadaran, selera, dan perilaku konsumen.

Sifat Iklan dalam konteks komunikasi

1) Informasi dan Persuasi
Kata-kata seperti Informasi dan persuasi nampaknya sederhana. Namun, dari dua kata itulah terdapat ciri proses komunkasi. Informasi artinga memberi tahu apa yang dimaksudkan oleh pemberitahu / komunikator yang dalam hal ini diwakili oleh “iklan” untuk menunjukan adanya garis hubungan antara seseorang yang ingin menjual produknya kepada seseorang yang lain yang membutuhkan produk itu. Kunci periklanan justru terdapat pada kecanggihan merumuskan informasi itu ( Bagaimana memasarkan, dan siapa saja yang membutuhkan ).
Persuasi, dalam proses komunikasi sangat dibutuhkan karena aktivitas perpindahan informasi harus mengandung daya tarik dan menggugah suatu perasaan tertentu.
2) Pengontrol informasi
Karena informasi mengenai suatu produk tertentu disebarluaskan melalu media massa dan bersifat terbuka, maka sebelum dimasukan ke media informasi harus menempuh tahapan tertentu. Bisa meliputi isi, penggunaan waktu, ruang, dan tujuan khalayak sasaran.
3) Media Komunikasi Massa
Perbedaan iklan dngan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah dalam hal komunikasi nonpersonal. Maksudnya adalah dalam komunikasi iklan terdapat alur komunikasi antara si pemasang iklan / sponsor dengan orang pembuat jasa iklan.

BAB II
PERANAN PERIKLANAN DALAM SISTEM SOSIO EKONOMI

Peranan Periklanan Secara Umum

Peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang atau masyarakat supaya mereka membeli suatu produk tertentu serta membentuk hasrat memilikinya dengan mengkonsusmsinya secara tetap. “ penampilan aktivitas bisnis yang secara langsung dalam mengikuti arus barang, layanan dan produsen kepada konsumen atau para pemakainya”.
Kleper, menititik beratkan pemasaran pada 4 unsur penting, yaitu :
a) Produk. Dalam pemasaran produk yang dihasilkan harus benar-benar yang bernilai ekonomis, lain dari yang lain, dan merupakan inovasi terbaru.
b) Harga. Dalam pemasaran mengandung arti dapat dijangkau oleh setiap sgmen khalayak yang menjadi sasarannya
c) Penyebaran. Dalam pemasaran mengandung arti dapat mencapai seluruh seluruh segmen yang direncanakan terlebih dahulu.
d) Komunikasi. Dalam pemasaran sebagai alat yang bias membantu arus jual dan penyaluran efektif kepada konsumen

ILM Sebagai Produk Non Komersial

Pada dasarnya, periklanan dibagi menjadi dua. Pertama, iklan komersial. Kedua, iklan nonkomersial atau biasa disebut dengan istilah Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang berorientasi pada fungsi control social dan ekonomi.

Kehadiran ILM dimaksudkan sebagai citra tandingan (counter image) terhadap keberadaan iklan komersial. Karena selama ini, iklan komersial sering dituduh menggalakkan konsumerisme. Merangsang konsumen untuk berkonsumsi tinggi, dan menyuburkan sifat boros.
Sebagai sebuah citra tandingan, pada dasarnya ILM adalah alat untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat. Media semacam ini sering dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan program-programnya. Sebagai media yang bergerak dalam bidang sosial, ILM pada umumnya berisi pesan tentang kesadaran nasional dan lingkungan. Misalnya ILM yang dibuat untuk menyukseskan program imunisasi nasional, pemberantasan nyamuk demam berdarah, virus flu burung, budaya gemar membaca, budaya menabung, menjaga lingkungan hidup, membuang sampah pada tempatnya, tertib lalulintas, wajib pajak, hemat listrik, donor darah, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya.

ILM adalah iklan sosial. Keberadaannya bersifat independen. Ia tidak terkait pada konsep bisnis perdagangan, politik atau agama. Bentuk fisiknya tidak berbeda dengan iklan komersial, sebab keduanya merupakan media komunikasi visual yang berperan untuk mempengaruhi khalayak luas sebagai target sasaran agar dapat tergerak hatinya untuk melakukan sesuatu yang dianjurkan oleh pesan ILM tersebut. Oleh karena itu, perencanaan sebuah ILM mengacu pada konsep iklan komersial.

Tampilan ILM harus tepat pada sasaran yang dituju. Karena pada dasarnya, ILM itu bertujuan menggugah kesadaran terhadap pemecahan suatu masalah sosial yang sedang aktual. Dalam sajiannya, ILM harus mampu bersaing di antara kolom-kolom berita informasi di media massa cetak dan iklan komersial yang menawan dalam tampilan visualnya.
ILM merupakan aktivitas periklanan yang berlandaskan gerakan moral. ILM mengemban tugas mulia membangun masyarakat melalui pesan-pesan sosial yang dikemas secara kreatif dengan pendekatan simbolis. Sayangnya muatan pesan verbal dan pesan visual yang dituangkan di dalam ILM terlalu banyak. Secara visual, desain ILM yang disajikan pun menjadi jelek, tidak komunikatif, kurang cerdas, dan terkesan menggurui. Akibatnya masyarakat luas yang diposisikan sebagai target sasaran dari ILM dengan serta merta akan mengabaikan pesan sosial yang disampaikan oleh ILM tersebut.

Dampak selanjutnya, pesan sosial yang ingin disampaikan oleh pemerintah menjadi mubajir. Artinya, pesan verbal dan pesan visual yang terkandung di dalam ILM sangat lambat untuk ditindaklanjuti oleh target sasaran. Hal itu terjadi karena frekuensi penayangan ILM di media massa khususnya media massa cetak perlu diperbanyak dan lebih bersifat agresif. Sebab dengan frekuensi penayangan yang sangat rendah, pesan-pesan sosial yang terkandung di dalamnya sangat muskil diposisikan dalam benak khalayak sasaran. Apalagi ditindaklanjuti dengan gerakan positif seperti diisyaratkan dalam pesan-pesan sosial ILM tersebut.

Jika dilihat dari wujudnya, ILM mengandung tanda-tanda komunikatif. Lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Di samping itu, gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada ILM diharapkan mampu mempersuasi khalayak sasaran yang dituju. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji tanda verbal (terkait dengan judul, subjudul, dan teks) dan tanda visual (terkait dengan ilustrasi, logo, tipografi, dan tata visual) ILM dengan pendekatan teori semiotika. Dengan demikian, analisis semiotika diharapkan menjadi salah satu pendekatan untuk memperoleh makna yang terkandung di balik tanda verbal dan tanda visual dalam iklan layanan masyarakat.

Sumber:  http://fikom-unpi.blogspot.com/2009/02/sifat-sifat-periklanan.html


ciri ciri iklan


ciri ciri bahasa iklan
Iklan menarik perhatian pelanggan semakin bertebaran di mana-mana, dari pelosok desa sampai dengan wilayah perkotaan. Sarat iklan. Apalagi era teknologi informasi dan komunikasi, wah sepi tanpa iklan.
 
“Belanja iklan” bagi perusahaan kian penting dan wajib mengisi pundi-pundi periuk dapur. Karena “belanja iklan” bagi perusahaan semakin marak, tak segan-segan perusahaan tertentu mematok biaya yang keluar lebih tinggi daripada yang masuk. Pola pikir yang dipakai berjangka panjang. Bertahun-tahun berjuang dan beriklan hanya lantaran memperkenalkan produk hingga terkenal yang berdaya jual tinggi.
Atas dasar itu, semakin banyak saja cara perusahaan beriklan. Kalau pengiklan memiliki “mentalitas menerabas”, tampaklah cerminan iklan yang ditampilkan asal-asalan. Iklan yang beretika menjunjung tinggi dan menghormati sasaran pengiklan, ternyata hasilnya jauh lebih efektif dan manjur ketimbang iklan seenaknya dan sekenanya.
        Berikut ini tampilan tren iklan dan bisnis pada era TIK (teknologi informasi dan komunikasi) atau ICT (information and communication technology). Dengan kata lain, ciri-ciri iklan yang menarik hati pelanggan dapat dicermati seperti berikut ini.
                  1.      Iklan bertanda asterisk (*)
Iklan ini termasuk iklan menipu dan biasanya dengan tanda asterisk (*). Kalau tampak dari kejauhan sejauh mata memandang, atau kalau sekilas waktu baca dan waktu lihat, maka tanda asterisk ini enggak “bunyi”.  Justru pengiklan yang tak beretika memang bermaksud mengecoh konsumen. Oleh karena itu, tanda asterisk (*) jadi obat penawar yang mujarab.
        Tahu-tahu berlalunya waktu cepat sekali, eh konsumen yang disasar — setelah terpaku pada bunyi iklan yang menarik hati itu — sudah berada di depan barang yang diiklankan. Siap beli, siap ambil, dengan catatan tanda asteriks menunjukkan bahwa barang yang diiklankan hanya produk tertentu, misalnya. 
             2.  Iklan inden (dan berhadiah)
        Nah, ini dia ada iklan terbaru dengan mobil dan motor terbaru, terkini, terandal. Sekarang cobalah amati dengan cermat, selain bisa inden, artinya pembeli bisa pesan dulu, eh ndilalah berhadiah pula. alamak. Puri gonggo, kelelawar bulu kuduk, gajah bleduk, itu iklan betul-betul akal-akalan pengiklan memasuki era TIK. Dahsyat sekali pengaruh iklan produk inden! Calon pembeli sungguh-sungguh terpuaskan membeli produk yang belum ada barang. Di tangan produsen barang yang dijual sebetulnya belum ada, kalau toh ada sebagai sample atau contoh produk. Lantas, sebagai tanda jadi atas pembelian barang yang ditawarkan, patut dan sepantasnya pembeli menerima hadiah. Busyettt, …. luarbiasa. Strategi pengiklan yang strategis dan jitu. Biasanya strategi penjual memuaskan dan mengikat pembeli membuat produsen memiliki modal usaha dan modal kerja diawal. Vitamin D alias duit yang masuk dari barang inden sudah cukup untuk mengetahui jumlah mobil dan motor yang harus diproduksi, misalnya. 
             3.  Iklan berhadiah bagi 1.000 pembeli pertama
  H   Bagi seribu pembeli pertama pastilah hadiah siap ditangan. Jangan ragu, berapa pun pembeli yang masuk ke penjual, jumlah seribu cukup sulit mendeteksinya. Apalagi kalau unit usaha bercabang-cabang. Hadiah menyebar ke pembeli belum bisa merata, kalau hadiah habis, penjual bisa meminta lagi ke cabang yang lain. Pokoknya, seribu pembeli pertama tampaknya tiada hitungan yang masuk akal. Alat ukur yang dipakai untuk mengetahui seribu pembeli pertama tercapai masih masuk kategori akal-akalan penjual plus pengiklan. 
             4. Iklan bersyarat dan ketentuan berlaku
        Teks syarat dan ketentuan berlaku letaknya tersimpan, di sudut, di tengah, dan kecil ukuran jenis hurufnya. Pembeli mula-mula senang begitu iklannya merasuk ke relung hati  hingga sampai pada rencana atau respons untuk memiliki barang. Namun, ketika tiba pada ayat syarat dan ketentuan berlaku, banyak calon pembeli jadi kecewa ketika ketentuan dan syarat itu tidak ada pada diri pembeli. Apa lacur, si calon pembeli sudah ada di depan penjual, …. 
             5. Iklan berbonus pulsa
        Lagi-lagi daya tarik iklan dengan memberi bonus pulsa kian  menjadi-jadi. Sekali kirim surat-menyurat singkat atau SMS dengan vendor atau operator, bonus pulsa ada ditangan. Bonus ada ditangan setelah kirim-mengirim berkali-kali atau terjadi jika pengirim menjawab pertanyaan yang muncul dari perusahaan penyelenggara. Kalau pengirim menuruti perintah dengan teratur, bonus barulah diberikan. Jenis bonus ini tidak konkret karena pengirim wajib menunggu otorisasi penyelenggara. 
             6. Iklan hanya barang tertentu


Sale 50% wah gede banget, lumayanlah. Harga sepatu asli buatan negeri paman Sam berbanderol Rp300.000, misalnya kalau diskon 50% bukan main murahnya. Pola iklan ini mujarab untuk mengecoh calon pembeli. Setelah menimang-nimang, menimbang-nimbang, akhirnya memilih barang yang cocok, sampai di kasir bukan rasa senang yang muncul, melainkan rasa kecewa. Apalagi kalau rasa kecewa ini baru muncul di rumah kediaman atau tempat tinggal alias saat tiba di rumah. Dua kali lipat rasa kecewa muncul. Begitu komplain, balik lagi ke penjual, ternyata betullah harga yang digesek berlaku tanpa diskon. Lalu telusuri saja kenapa hal itu terjadi? Jawabannya mudah saja. Diskon hanya berlaku pada produk tertentu. Cuma teks produk tertentu seperti tampak pada dua foto di atas karya Wisnu Nugroho, redaktur Info Komputer di Wisma Kota BNI 46 Jenderal Sudirman Jakarta sebagai bukti iklan atau billboard/poster pengecoh untuk calon pembeli yang salah alamat, tapi sudah sudi mampir di gerai penjual berdiskon gede.
Prinsip pembeli sebetulnya mudah saja kalau berhasrat menginginkan barang dengan harga diskon. Belilah barang yang benar-benar sudah tahu dan perlu untuk dimiliki. Tanpa pengetahuan dan keperluan yang mumpuni, pembeli sering “tertipu”. Pokoknya, mana ada penjual yang mau merugi atas barang dagangan yang dijajakan, sekecil apa pun ongkos yang mesti dikeluarkan untuk beriklan.




Ciri Iklan Bombastis

Artikel Bebas | 10/2009 | Pikirdong | Artikel Bebas
 

Banyak sekali iklan di sekeliling kita, iklan-iklan tersebut dapat kita temukan di pinggir jalan, toko, atau bahkan iklan yang melekat pada (baju) orang-orang yang lalu lalang di sekitar kita. Hampir setiap sudut kota yang kita lalui tidak akan terlepas dari pesan-pesan komersial.
 Dalam menyampaikan pesan produk, pihak produsen lebih memilih siaran televisi sebagai media dipakai untuk ajang promosi, televisi dianggap lebih efektif dan merupakan media yang dapat menjangkau sasaran yang lebih luas dalam waktu yang relatif singkat.

Produk yang diiklankan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, bagi masyarakat iklan sifatnya informatif, bagi mereka beberapa iklan memang ditunggu karena kebutuhannya. Misalnya saja iklan obat-obatan, barang-barang elektronika, pelayanan jasa dan sebagainya.

Namun, tidak kesemua iklan-iklan tersebut mempunyai pesan positif, beberapa diantara iklan tersebut justru memberikan pendidikan yang tidak baik dan cenderung merusak. Di Amerika, iklan-iklan yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kegunaan produk maka pihak produsen dapat diperkarakan secara hukum. Bahkan bila kita tidak menyukai iklan tersebut atau merasa terganggu karenanya dapat mengadu ke lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang mengkampanyekan anti iklan-iklan negatif (lihat: www.badads.org )

Bagaimana dengan di Indonesia? Mungkin kita perlu berhati-hati dengan produk atau pelayanan jasa yang diberikan oleh suatu instansi, perusahaan atau lembaga tertentu, kita tidak bisa sembarang memberikan kritik, saran atau keluhan secara bebas bila produk atau jasa yang diberikan tidak sesuai dengan iklan, lebelisasi, atau promosi ke khalayak umum. Perlindungan konsumen di Indonesia pun tidak terjamin, sangat sulit dan jarang sekali dimana konsumen dapat memenangkan sebuat tuntutan hukum karena dirugikan oleh pihak produsen.

Kasus sengketa antara Prita Mulyasari dan Rumah Sakit Omni, memberikan pelajaran penting buat kita semua, tidak sekedar pencemaran nama baik, pelanggaran kode etik atau kaidah norma-norma yang berlaku dalam berinternet.
Dalam kasus tersebut ada “sesuatu” yang terasa kurang di dalam perlindungan konsumen, “sesuatu” itu berupa sebuah wadah yang dapat menampung semua aspirasi konsumen yang merasa dirugikan, tentunya dilanjutkan dengan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah “penipuan” yang lebih meluas.

Mengingat agar tidak terulang lagi kasus yang serupa, tentunya kita mengharapkan adanya undang-undang yang melindungi konsumen yang lebih jelas dalam implimentasinya jika hanya dibandingkan dalam bentuk wacana saja. Dengan kondisi dan situasi sosial yang tidak mendukung konsumen, maka diperlukan cara-cara cerdas untuk memberikan informasi yang tepat kepada konsumen.

Banyak iklan-iklan tesebut berupaya meyakinkan konsumen bahwa produknya merupakan yang terbaik diantara beberapa produk massa yang ada. Terlepas apakah produk tersebut dapat bermanfaat dan benar adanya seperti iklan yang mereka sampaikan —selaku pengguna dan pemakai maka kita perlu bersikap hati-hati agar tidak terbujuk oleh propaganda bombastis iklan-iklan.


Inilah ciri-ciri iklan yang sifatnya bombastis, berkecenderungan menipu konsumen, menggunakan kata-kata di bawah ini:

1) Satu-satunya, hanya, luar biasa, tercanggih, rahasia, nomor satu
Kata-kata tersebut dapat ditemukan pada baris kalimat seperti:

"Kamilah satu-satunya produk yang dapat..."
"...merupakan produk tercanggih..."
"... produk nomor satu di dunia"

Banyak produsen mengklaim produknya sebagai produk nomor satu dunia, kenyataan yang sebenarnya adalah bahwa produknya merupakan produk yang dikenal orang, tapi hal ini tidak menunjukkan bahwa produk tersebut sebagai nomor wahid di dunia. Pernahkah Anda melihat sebuah iklan dimana produk tersebut mengklaim dirinya sebagai nomor 2 di dunia?

Pernah dengar bagaimana sebuah produk mengklaim sebagai produk rahasia turun-temurun? Apa yang menjadi rahasia? Apa artinya rahasia bila semua orang tahu? Lucu bukan?

2) Menggunakan angka-angka seperti; 100%

Pada awalnya angka yang dimulai dari 90% sampai dengan 99% jarang ditemukan atau dimasukan ke dalam iklan, namun semakin cerdasnya orang maka angka tersebut perlu dimunculkan untuk menggantikan angka sempurna, semakin banyak orang mengerti akan tingkat kemungkinan (probability) maka semakin tahu bahwa angka 100% adalah angka mustahil yang dapat diraih dengan mengesampingkan error sampling.

3) Cara mudah, lebih singkat, tidak perlu bersusah payah, revolusioner

Sebuah iklan dengan menggunakan kata-kata “cara mudah” artinya bahwa sesuatu itu dapat diperoleh secara instant, mudah, tidak perlu bersusah payah, praktis. Iklan ini mengajarkan bahwa sesuatu itu dapat diperoleh dengan satu-satunya cara yang dapat ditempuh (tentunya dengan cara mudah) tanpa perlu bekerja keras. Padahal segala sesuatunya tidak ada yang dapat diperoleh dengan waktu singkat atau dengan cara mudah. IKlan bombastis ini sering ditemukan pada iklan produk pelangsing tubuh.

4) Bandingkan

Pembuat iklan berusaha untuk menarik perhatian konsumen dengan cara membandingkan produknya dengan produk siluman, artinya sebuah produk lain sebagai pembanding yang menjadi saingannya. Tentunya dalam iklan tersebut sudah dapat dipastikan bahwa hanya produk tersebutlah yang terbaik. Persaingan iklan ini dapat dilihat secara jelas pada televisi di Amerika terutama persaingan antara Pepsi dan Coca-cola di tahun 1990an.

Di Indonesia persaingan iklan terlihat jelas pada sabun cuci, hanya saja gambar produk pembanding dikaburkan atau diberi tanda produk X. Undang-undang persaingan usaha membatasi persaingan untuk saling menjatuhkan atau menjelekkan produk yang lain.

Beberapa produk lainnya berusaha menciptakan sebuah perbandingan semu, dimana adanya perbedaan nyata bila menggunakan produk yang diiklankan dibandingkan tidak memakai produk tersebut, iklan perawatan rambut hampir semua menggunakan cara seperti ini.

5) Terpercaya

Banyak iklan mengklaim dirinya sebagai salah satu produk terpercaya, lebelisasi juga berlanjut di produk tersebut. Sebenarnya bagaimana disebut sebagai produk yang dipercaya oleh masyarakat?

Sebuah broadband terpercaya adalah sebuah produk dimana pihak produsen akan selalu memperhatikan akan kepuasaan konsumen, oleh karena itu maka sebuah produk terpercaya;
1) mempunyai kontak informasi 24 jam
2) memperhatikan keluhan konsumen dari setiap media, dan memberikan respon positif
3) mengganti kerugian konsumen bila ada konsumen merasa dirugikan
4) menarik produksi bila ditemukan adanya kerusakan atau cacat produksi disertai mengganti kerugian konsumen. (masih ingat bagaimana Opel menarik kendaraannya 70.000 unit di pasaran Eropa beberapa tahun lalu karena adanya kesalahan produksi kecil pada pengisian BBM?)
5) melakukan survei akan kepuasan konsumen secara berkala
6) terbuka, tidak menggunakan bahan-bahan yang dapat membahayakan atau merugikan konsumen dalam proses produksinya







Ciri ciri iklan yang baik

14 05 2009
ciri ciri iklan yang baik harus memiliki kriteria di bawah ini :
      1.Mempunyai sasaran yang jelas,dengan menentukan target konsumen ada target utama dan target kedua,ini juga untuk menentukan media pasang iklan dan penetapan target konsumen tergantung pada kualitas,harga,distribusi(jangkauan pemasaran)
      2.Mempunyai fokus atas hal yang ingin di komunikasikan dariproduk dan jasa yang di iklankan.
       3.Mempunyai daya tarik tertentu hingga konsumen yang di sasarnya bisa berhenti untuk memperhatikan isi iklan,selain kata kata menarik,daya tarik iklan muncul dari desain layout yang menarik.
       4.Sajikan iklan dengan menarik karena suatu iklan dengan isi pesan bagus jika tidak di sajikan bagus tak akan menarik.
        5.Komunikasi iklan memiliki empat unsur utama yaitu :                                                a.Pengirim iklan adalah produsen atau dalam bisnis periklanan di wakili                  biro iklan          
         b.Isi iklan dalam iklan ada headline kalimat singkat tidak lebih dari 10 kata dan di  harapkan    konsumen langsung dapat banyak informasi mengenai produk dan jasa body copy adalah informasi tambahan bila konsumen tertarik.
c.Media komunikasi tempat iklan di sajikan baik di media cetak,media elektronik atau media lainnya antara lain media internet yang penetrasinya di indonesia masih kurang,billboard dll.
d.Penerima iklan konsumen yang di sasar produk barang atau jasa kita
        6.Pilihlah slogan dengan kata kata padat dan berisi yang merupakan gambaran terhadap headline di mana konsumen dapat membaca lebih detail.
           contoh:
sepatu nike dengan “ just do it “
atau yamaha montor
dengan” touching your heart”.


fungsi iklan


Inilah Fungsi Iklan Dalam Pemasaran - Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali.1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto.2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).

Ralph S. Alexander dalam Jefkins (1997:110) merumuskan dengan Association Marketing Association (AMA), bahwa iklan menegaskan empat pokok batasan, yaitu;

1) penyajian gagasan terhadap barang, yaitu suatu bentuk iklan yang ditampilkan
berdasarkan konsep produknya,
2) iklan ditujukan kepada kalayak, yaitu iklan dapat menjangkau masyarakat kelompok besar yang dipersempit menjadi kelompok pasar,
3) iklan mempunyai sponsor yang jelas, yaitu terciptanya iklan atas pemrakarsa perusahaan yang membiayainya,
4) iklan dikenai biaya penyajian, yaitu dalam penyebaran, penerbitan dan penayangan atas biaya perusahaan.

Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:

Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
Action : mengarah tindakan untuk membeli

Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan SEGMEN PASAR. Konsep tersebut diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.
2002: 20).

Tujuan iklan menurut Rhenald Kasali (1995:159) biasanya dibangun atas empat komponen, yaitu:

1) Aspek perilaku, merupakan tindakan-tindakan yang diharapkan pada
calon pembeli,
2) Sikap yang diharapkan, yang menyangkut sikap atau keistimewaan produk,
3) Kesadaran, dalam mengembangkan produk-produk baru di pasaran merebut calon pembeli,
4) Positioning, sasaran konsumen.

Beberapa tendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian periklanan
dapat ditinjau dari media, proses, gaya komunikasi, dan reaksi konsumen, yaitu:

1. Media informasi: Iklan merupakan suatu media informasi produk yang disampaikan
kepada konsumen.

2. Proses iklan: Penyampaian informasi produk yang diprakarsai produsen untuk
disampaikan melalui iklan ditujukan kepada konsumen sebagai penerima pesan.

3. Komunikasi persuasif: Gaya bujuk rayunya (persuasi) yang diterapkan pada iklan
mengakibatkan konsumen terbius masuk lingkaran konotasi positif terhadap produk
yang diinformasikan.

4. Reaksi Konsumen: Informasi yang jelas melalui iklan akan membuahkan reaksi atau tindakan hingga kesadaran untuk mengkonsumsi produk yang diinformasikan.

Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan

positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan iklan untuk mengkomunikasikan
produknya merupakan salah satu bentuk dalam strategi pemasaran. Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:

· Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan
produk dengan yang lain.
· Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi
fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
· Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
· Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang
lebih luas.
· Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
· Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan
pasar sasaran
· Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk




 FUNGSI IKLAN

Pengertian Iklan
Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. (Shimp, 2000)
Definisi iklan menurut Philip Kotler (2000)
“Any paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or service by identified sponsor�
Iklan adalah alat promosi yg tertua.iklan sangat menyolok (menarik perhatian orang) dan sangat kontroversial.
If communication is not paid for, it’s not advertising.
Sebagai contoh sebuah bentuk dari promosi di sebut publisitas adalah bukan iklan karena tidak ada yg membayar. Contohnya: Dian Sastrowardoyo muncul untuk di wawancarai seputar film perdananya di acara showbis metro tv bertujuan untuk mempromosikan film terbarunya. Apakah ini iklan? Tentu saja tidak karena produser atau studio film tidak membayar acara showbis di metro tv tersebut.
Tetapi jika produser studio film mengiklankan filmnya pada televisi dan surat kabar dan bentuk komunikasi tersebut pihak studio film membayar pada media tersebut itu sudah pasti adalah iklan.
Fungsi Iklan
Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu: (Shimp,2000)
1.Menginformasikan
Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk.
Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer (kotler). Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah.
2.Membujuk
Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu (Kotler, 2000:578). Bebrapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit.
Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk. Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu.
3.Mengingatkan
Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu. Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting unruk produk matang (kotler, 2000:579)
4.Memberikan Nilai Tambah
Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya.
5.Mendukung Usaha Promosi Lainnya
Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.
Disamping itu, menurut Tellis (1998) periklanan memberikan dampak terhadap produksi massal dibutuhkan kemampuan suatu perusahaan untuk melayani pasar yang luas. Perusahaan harus memberi merk produknya dengan nama yang unik sehingga konsumen melakukan permintaan terhadap suatu barang tertentu. Jadi, produksi massal dan pemasaran dapat menguntungkan bila telah memiliki merk. Kedua, produksi massal membutuhkan kemasan yang baik. Sehingga perusahaan dapat memberi merk pada kemasan dengan desain dan nama yang unik. Oleh karena itu iklan merupakan alat komunikasi perusahaan terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.
Pengaruh Iklan
Peranan periklanan dalam masyarakat banyak menimbulkan beberapa kontorvesi. Namun uraian ini hanya dapat mengevaluasi beberapa hal kritis dari iklan, antara lain:
Iklan membujuk konsumen untuk membeli produk walaupun berlawanan dengan keinginan mereka.
Iklan secara khusus dapat membedakan produk yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan dan dapat membangun loyalitas konsumen terhadap suatu merk.
Iklan bertindak sebagai pencegah bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar tertentu.
Iklan memungkinkan pihak pengiklan (produsen) untuk menaikan harga relatif terhadap produk yang tidak diiklankan




Fungsi Iklan
Iklan yang berarti pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media (Kasali.1995:9). Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui dan mengikuti (Pujiyanto.2001:3-4). Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para konsumen atau khalayak secara suka rela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang diinginkan pengiklan (Jefkins, 1997:18).

Fungsi iklan dalam pemasaran adalah memperkuat dorongan kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk untuk mencapai pemenuhan kepuasannya. Agar iklan berhasil merangsang tindakan pembeli, menurut Djayakusumah (1982:60) setidaknya harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu:

Attention : mengandung daya tarik
Interest : mengandung perhatian dan minat
Desire : memunculkan keinginan untuk mencoba atau memiliki
Conviction : menimbulkan keyakinan terhadap produk
Decision : menghasilkan kepuasan terhadap produk
Action : mengarah tindakan untuk membeli

Berdasarkan konsep AIDCDA, promosi periklanan harus diperlukan pengetahuan yang cukup tentang pola perilaku, kebutuhan, dan SEGMEN PASAR. Konsep tersebut diharapkan konsumen dapat melakukan pembelian berkesinambungan. Segala daya upaya iklan dengan gaya bahasa persuasinya berusaha membuat konsumen untuk mengkonsumsi, yang tidak memperdulikan status sosialnya. Cak Nun berpendapat;” iklan adalah anak jadah kebudayaan”, yaitu bagaimana cara mengolah kelemahan produk menjadi kelebihan itulah fungsinya sebagai ujung tombak pemasaran (Blank Magazine.2002: 20).

Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang sesuai dengan karakter media, segmen pasar, dan kebutuhan masyarakat untuk mendapat tanggapan

positif mengkonsumsi produk untuk membantu tercapainya tujuan pemrakarsa, yaitu keuntungan. Produsen sebagai pemrakarsa mewujudkan iklan untuk mengkomunikasikan
produknya merupakan salah satu bentuk dalam strategi pemasaran. Maksud produsen terhadap tampilan produk yang dipublikasikan melalui periklanan, antara lain:

· Memperkenalkan identitas produk yang diinformasikan dan menjelaskan perbedaan
produk dengan yang lain.
· Mengkomunikasikan konsep produk, yaitu manfaat dan kelebihannya dari segi
fungsional, psikologis, atau nilai pasar sasaran.
· Mengarahkan pemakaian produk baik yang lama atau yang baru kepada pasar sasaran.
· Memberitahukan tempat penjualan atau pembelian untuk merangsang ditribusi yang
lebih luas.
· Meningkatkan penjualan yang berarti pula produk meningkat.
· Membangun citra produk dan menjaga kemampuan posisi produk dalam pandangan
pasar sasaran
· Menghadapi dan mengatasi masalah saingan antar produk

Sumber :  http://id.88db.com/id/Knowledge/Knowledge_Detail.page/Peluang-Bisnis/?kid=32551