MENGIDENTIFIKASI
MASALAH-MASALAH KEMISKINAN
DI SEKITAR KITA
Bagi
kebanyakan orang, kemiskinan merupakan masalah yang cukup merisaukan. Ia
dianggap sebagai penyakit sosial yang paling dahsyat dan menjadi musuh utama
kepada rancangan pembangunan negara. Kemiskinan bukan sahaja dilihat sebagai fenomena
ekonomi semata-mata, tetapi juga sebagai masalah sosial dan politik.
Sebenarnya adalah tidak
mudah mendefinisikan konsep kemiskinan. Ada dua sebab utama kenapa hal ini berlaku. Pertama, definisi kemiskinan berbeda-beda
mengikut disiplin. Dan kedua, ia berbeda-beda mengikut
ruang geografi, masyarakat dan masa. Oleh kerana dua sebab ini, tidak ada satu takrif kemiskinan yang standard yang boleh diterima oleh
semua orang atau oleh semua negara pada setiap masa.
Dalam kes perbedaan ruang geografi, masyarakat dan masa misalnya, kemiskinan terpaksa dirujuk kepada ketidakcukupan keperluan asas yang
berbeda-beda dari individu ke individu dalam masyarakat
yang sama dan dari masyarakat ke masyarakat yang lain serta dari semasa ke semasa.
Di tengah-tengah
kepelbagaian definisi dan perspektif kemiskinan, ada dua perkara yang kebanyakan mereka bersetuju. Pertama ialah bahawa kemiskinan itu
berkait rapat dengan sindrom `kekurangan' dan kedua, ia
berkait rapat dengan `ketidakupayaan' atau `ketidakmampuan'.
\
Selain itu,
masalah sosial juga menunjukkan ketidakharmonisan atau disorganisasi
sistem-sistem sosial yang ada dalam masyarakat, baik sistem keluarga, sistem sosial
lokal hingga negara. Sistem-sistem sosial tersebut tidak mampu melaksanakan
perananya dengan baik, sehingga sekelompok individu dalam masyarakat terlempar
dari sitem sosial yang normatif. Masalah sosial terjadi karena
struktur dari sistem masyarakat tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Contoh masalah sosial tersebut antara lain adalah pengangguran, kemiskinan,
daerah kumuh, pengungsi, perdagangan anak dan wanita.
Menurut perspektif profesi pekerjaan sosial,
masalah sosial merupakan kondisi atau sitiasi sosial yang dinilai orang sebagai
kondisi yang tidak enak dan mengganggu. Suatu kondisi disebut masalah sosial
atau tidak tergantung pada orang atau pihak yang memberikan penilaian dan
alasan penilaiannya.
Masalah sosial timbul dari berbagai sebab, baik
faktor pelaku (internal factor) maupun faktor lingkungan (eksternal factor).
Faktor-faktor internal dan eksternal saling berinteraksi dan berindependensi,
sehingga masalah sosial biasanmya kompleks dan tidak mudah dipecahkan. Masalah
sosial mempunyai berbagai dimensi, baik ekonomi, sosial, budaya, biologis,
psikologis, spiritual, hukum maupun keamanan, sehingga masalah sosial hanya
bisa didekati secara lintas sektor dan interdisipliner.
Secara konseptual, istilah masalah (problem) sering
dibedakan dalam dua pengertian yaitu antara masalah kemasyarakatan (societal
problems) dengan masalah sosial (sosial problems). Pengertian pertama berkaitan
dengan berbagai gejala kehidupan masyarakat, sedang pengertian kedua berkaitan
dengan berbagai gejala abnormal dalam masyarakat. Dalam rangka memahami kedua
masalah tersebut, disiplin Sosiologi dan Pekerja Sosial (Social Work) mempunyai
andil yang signifikan. Sosiologi berupaya untuk menyelidiki berbagai persoalan
umum dalam kehidupan masyarakat, dengan tujuan untuk menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan kemasyarakatan. Pekerja sosial melakukan berbagai
upaya perbaikan dan penanganan terhadap persoalan tersebut. Jadi, sosiologi
berusaha memahami gejala-gejala atau kekuatan-kekuatan kemasyarakatan, termasuk
masalah sosial, sedang Pekerja Sosial berusaha untuk menanggulangi
gejala-gejala abnormal atau masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat.
Masalah sosial sebenarnya merupakan hasil dari
proses pertumbuhan dan perkembangan masyarakat itu sendiri (community
development dan growth), walaupun masalah sosial adalah hasil yang tidak
diharapkan (unexpectation results). Masalah sosial sebenarnya merupakan
konsekuensi logis dalam kehidupan bermasyarakat, karena memang tidak ada suatu
masyarakat pun yang bebas dari masalah sosial. Hal itu identik dengan peraturan
baru. Peraturan dibuat untuk mengatur aktivitas dan perilaku manusia, namun
konsekuensinya akan ada individu-individu yang melanggar peraturan-peraturan
tersebut, sehingga setiap ada peraturan pasti akan ada pelanggaran. Jadi, tidak
ada peraturan yang tidak dilanggar.
Perubahan dan perkembangan masyarakat terjadi
secara bervariasi, artinya ada yang terjadi secara lambat (evalution), namun
akan ada yang terjadi secara cepat (revolution). Perubahan dan perkembangan
masyarakat secara secapt, apalagi tidak direncanakan dengan baik (unplanned),
biasanya menimbulkan masalah sosial. Masyarakat senantiasa berupaya
menyesuaikan diri dengan perubahan dan perkembangan tersebut, namun biasanya
ada sekelompok individu yang tidak mampu melakukannya, sehingga berada dalam
kesulitan (private trouble) dan masalah (private problems).
Masalah sosial merupakan dampak interaksi sosial
antar individu, antar individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Interksi
sosial berkisar pada ukuran nilai, adat istiadat, tradisi dan ideologi, yang
ditandai dengan proses sosial yang disosiatif. Masalah sosial menunjukan
ketidaksesuaian antar unsur kebudayaan, sehingga membahayakan kehidupan
masyarakat. Banyak pakar yang menggunakan ukuran atau indeks untuk memahami
masalah sosial, misalnya indeks simple rates, social distance, dan compisite.
Indeks simple rates yaitu angka laju gejala abnormal dalam masyarakat, seperti
angka bunuh diri, perceraian, kenakalan anak dan seterusnya. Indeks social
distance yaitu angka jauhnya jarak individu dengan individu lain atau dengan
sistem sumber.Individu yang merasa dirinya jauh dari individu lain dan sistem
sumber akan mengalami hubungan yang kurang harmonis, sehingga mengalami
kesulitan melaksanakan peranan (private troubles) dan dapat melakukan perilaku
menyimpang (deviant behavior). Indeks composite yaitu gabungan dari berbagai
indeks dan bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu dengan lainnya.
Selain itu, dapat digunakan kriteria umum yang dapat dipakai sebagai ukuran
terjadinya suatu disorganisasi dalam masyarakat, seperti: keresahan sosial
(social unrest).
SOLUSI UNTUK
MENGATASI KEMISKINAN
orang bisa miskin karena tidak bisa memanfaatkan potensi yang
di punyainya dengan baik.
untuk mengatasi kemiskinan pertama kita harus mencari potensi kelebihan diri kita sendiri lalu manfaatkanlah sebaik mungkin untuk mencari uang dengan pemikiran yang cerdas. dan dari diri sendiri harus berusaha terus menerus ditambah dengan doa agar kebutuhanny terpenuhi. untuk pemerintah dapat menyediakan lapangan kerja yang dapat menampung orang" serta menyediakan pendidikan gratis utk anak" yang tidak punya biaya untuk sekolah. dan untuk masyarakat yang mampu jangan susah bersedekah kepada orang yang mebutuhkan ..
untuk mengatasi kemiskinan pertama kita harus mencari potensi kelebihan diri kita sendiri lalu manfaatkanlah sebaik mungkin untuk mencari uang dengan pemikiran yang cerdas. dan dari diri sendiri harus berusaha terus menerus ditambah dengan doa agar kebutuhanny terpenuhi. untuk pemerintah dapat menyediakan lapangan kerja yang dapat menampung orang" serta menyediakan pendidikan gratis utk anak" yang tidak punya biaya untuk sekolah. dan untuk masyarakat yang mampu jangan susah bersedekah kepada orang yang mebutuhkan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar